JAKARTA - Seorang oknum polisi dikabarkan menembak mati aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Garut pada Senin silam. Korban penembakan, Herman, dilaporkan tewas dengan luka tembak di kepala.
Ketua Umum LMND, Hilman Afriandi secara singkat menuturkan kronologi peristiwa bermula saat aliansi gabungan warga dan LMND Garut melakukan unjuk rasa terhadap penolakan perusahaan asing yang berada di wilayah tersebut. PT Chevron Indonesia Co yang berada di Garut menjadi sasaran unjuk rasa tersebut.
"Adapun peristiwa penembakan terjadi pada malam usai kawan-kawan LMND melakukan aktivitas politik tersebut. Seorang anggota polisi yang kabarnya kenal dengan almarhum Herman mengajak pelaku ke suatu tempat," ujar Hilman kepada Tribunnews.com, Rabu (21/7/2010).
Entah bagaimana, kata Hilman, tiba-tiba oknum polisi tersebut menembak mati Herman di kepala.
"Pihak kepolisian di Garut terkesan menutup-nutupi kasus ini. Sepertinya ada pula usaha pembelokan bahwa kasus in merupakan kasus bunuh diri. Pelaku yang telah diamankan, terkesan disterilkan," lanjut Hilman.
Hilman menyebutkan, kepolisian Garut juga terkesan melindungi pelaku dengan alasan yang dibuat-buat. Karena itu, massa LMND sedianya akan berunjuk rasa di Mabes Polri guna mendesak agar kasus ini ditindaklanjuti secara terbuka. Menurutnya, kasus ini bukanlah kasus pembunuhan biasa.
"Kami akan mendatangi Mabes Polri hari ini, sekitar pukul 11.00 Wib. Kami akan jabarkan beberapa bukti dan saksi kalau ini adalah pelanggaran HAM karena dilakukan oleh polisi terhadap aktivis yang selama ini berjuang dalam wilayah politik kemahasiswaan. Ini adalah pelanggaran HAM," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar